Oleh : Nur Laili
Ekonomi Islam Fakultas Agama Islam Yudharta Pasuruan
Danamon Syariah, the Islamic banking unit of Bank Danamon Indonesia, is
hoping its customers have an appetite for gold, launching a new
Shariah-compliant ownership financing product for the precious metal on
Thursday in an attempt to boost its assets.
Danamon Syariah is
aiming to finance up to Rp 150 billion ($15.6 million) of gold purchases
by the end of this xear, bringing its total gold-backed portfolio to Rp
400 billion. The move is also part of the lender’s move to become a
stand-alone Shariah-compliant bank in 2014.
Danamon Syariah
currently has a gold pawn product, which was valued at Rp 125 billion at
the end of September, more than double what it was a year earlier.
The
new product will allow Indonesian customers to buy gold from any
supplier, with Danamon Syariah paying up front and customers repaying
the lender in installment plans that span up to five years. The gold is
placed at the lender and will be owned by the customer at the completion
of the payment plan.
“We are confident with the prospects,”
said M. Budi Utomo, executive vice president of Shariah gold solutions
at Bank Danamon. “We are among the first to introduce this product.”
The unit is seeking to expand its assets in preparation for its break from Bank Danamon in 2014, Budi said.
Danamon
Syariah’s assets rose to Rp 1.6 trillion as of September, up 45 percent
from a year earlier. Budi said the gold-backed assets would comprise 18
to 20 percent of the unit’s total assets by the end of this year.
Daftar Pustaka
2012. http://www.thejakartaglobe.com/business/danamon-syariah-goes-for-gold/551056
Kamis, 06 Desember 2012
Logo Mandiri Syariah
Oleh : Nur Laili
Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Yudharta Pasuruan
Sejarah
Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Yudharta Pasuruan
Sejarah
Hadir dengan Cita-Cita Membangun Negeri
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan
integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri
(BSM) sejak awal pendiriannya.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah
sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana
diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul
dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah
menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh
sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi
tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank
konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil
tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian
bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara
dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar
dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat
bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo)
menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31
Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru
BSB.
Daftar Pustaka
2012. http://tutorial-sorong.blogspot.com/2012/08/logo-bank-mandiri-syariah.html
Kamis, 29 November 2012
Sejarah Dinar dan Dirham
- Ukuran berat Dinar Abdul Malik bin Marwan itu dibuat dengan mengacu pada Solidus, mata uang Romawi Byzantium yang lazim beredar saat itu, bukan dibuat dengan mengacu pada standar Mitsqol yang lazim digunakan pada zaman Nabi.
Pangsa Bank Syariah
Nama : Nur Laili
Ekonomi Islam , Fakultas Agama Islam , Universitas Yudharta Pasuruan
JAMBI - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jambi, Marlison Hakim, menyatakan pangsa aset perbankan syariah terhadap bank umum di Jambi terus menunjukkan peningkatan. Di tahun 2011 pangsa aset mencapai 5,94 persen, di tahun September 2012 mencapai 7,24 persen pada September 2012.
"Pangsa aset bank syariah di Jambi lebih tinggi dari pangsa nasional yang hanya 3,90 persen," ujar Marlison.
Ekonomi Islam , Fakultas Agama Islam , Universitas Yudharta Pasuruan
JAMBI - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jambi, Marlison Hakim, menyatakan pangsa aset perbankan syariah terhadap bank umum di Jambi terus menunjukkan peningkatan. Di tahun 2011 pangsa aset mencapai 5,94 persen, di tahun September 2012 mencapai 7,24 persen pada September 2012.
"Pangsa aset bank syariah di Jambi lebih tinggi dari pangsa nasional yang hanya 3,90 persen," ujar Marlison.
Selasa, 30 Oktober 2012
Senin, 22 Oktober 2012
Langganan:
Postingan (Atom)